iSports.id – Seperti yang sudah banya diprediksi banyak pihak, Liverpool akan mampu mengalahkan Chelsea di final Piala Super Eropa 2019. Namun pada pertandingan tersebut, tidak mudah bagi The Reds (julukan Liverpool). Mereka harus bermain hingga babak adu pinalti dan mengalahkan The Blues di Gelaran kali ini.
Baca juga: Manchester United Hancurkan Chelsea
PERTANDINGAN WAKTU NORMAL
Istanbul tampaknya masih ramah bagi Liverpool. Jika mengingat terakhir kenangan Liverpool di stadion ini, adalah bagaimana mereka mampu menaklukan AC Milan di final Liga Champions 2005. Kali ini kenangan manis itu bertambah, The Reds mampu mengalahkan Chelsea di gelaran Piala Super Eropa 2019.
Chelsea sempat unggul berkat gol Giroud
Sejak awal pertandingan permainan berlangsung dengan ketat. Liverpool dan Chelsea sama-sama memperoleh peluang matang untuk membuka keunggulan, sayang belum ada yang membuahkan gol. Setelah peluang Mohamed Salah masih bisa digagalkan Kepa Arrizabalaga, giliran tembakan Pedro Rodriguez yang masih membentur mistar gawang Liverpool yang dijaga Adrian. Chelsea benar-benar memberi pelajaran bagi anak-anak asuh Juergen Klopp. Berawal dari Killer Pass Christian Pulisic, bola kemudian dimanfaatkan Olivioer Giroud. Skor 1-0 untuk The Blues.
Masuknya Firmino mengubah dimensi serangan Liverpool
Klopp benar-benar dibuat jengkel dengan permainan timnya, serangan mereka sama sekali tidak berbobot. Hal ini memang diakui Klopp setelah pertandingan. Ia memang tidak seharusnya memainkan Chamberlain menggantikan Robert Firmino. Dia bisa bermain jauh lebih baik daripada yang dia lakukan, tetapi itulah yang terjadi. Setelah cedera panjang Anda harus menemukan kembali ritme anda,” ujar Klopp. Tidak berlama-lama, kesalahan ini kemudian ditebus Klopp dengan memasukkan Bobby (panggilan akrab Firmino) di awal babak kedua.
Meski kalah, Ngolo Kante kembali menemukan peformanya
Hasilnya? Brilian, Firimino memberi impact besar dengan kehadirannya di lapangan. Hanya tiga menit babak kedua berjalan, Liverpool berhasil menyamakan kedudukan. Firmino memberikan dampak instan dengan mengkreasi gol yang dicetak Mane. Skor sama kuat 1-1 membuat laga makin seru. Liverpool dan Chelsea silih berganti meneror pertahanan lawan masing-masing. Namun gol tambahan tak kunjung tercipta. Virgil van Dijk mendapat peluang emas untuk membawa Liverpool berbalik memimpin di menit ke-75. Sayang usahanya masih bisa digagalkan Kepa. Skor 1-1 bertahan hingga waktu normal berakhir dan laga pun dilanjutkan ke babak tambahan.
Baca juga: Lampard Untuk Chelsea?
EKSTRA TIME, PINALTI DAN ULAH ADRIAN
Liverpool tidak mau berlama lama. Mereka tahu sebenarnya mereka tidak diunggulkan jika nantinya bermain di babak adu penalti. Hal ini karena kiper utama mereka, Allison Becker baru saja didekap cedera minggu lalu. Hasilnya, Mane kembali mencatatkan namanya di papan skor usai menaklukkan Kepa lewat tembakan first time di menit ke-95, lagi-lagi meneruskan assist Firmino.
Adrian menjadi pahlawan Liverpool di babak adu Penalti
Skor ini tidak bertahan lama, Chelsea merespon dengan sangat baik. Anak-anak asuh Frank Lampard kembali menekan sepertiga pertahanan Liverpool. Alhasil, Tammy Abrahams yang baru masuk menggantikan Olivier Giroud memberi hasil. Ulah Adrian yang keluar dari sarang dan menjatuhkan Tammy berbuntut pinalti bagi Chelsea. Jorginho yang maju sebagai algojo, tanpa kesulitan mengeksekusi dengan pinalti khasnya, skor menjadi 2-2 dan lanjut ke babak adu pinalti.
Klopp menjadi pelatih asal Jerman pertama yang memenangkan Piala Super Eropa
Di babak adu pinalti, duel ketat tetap tersaji. Semua penendang kedua tim sukses. Namun momen pamungkas itu datang, kali ini Adrian kembali berulah. Namun ulah ini berbuah manis. Tendangan penalti Tammy Abrahams berhasil dimentahkannya, awalnya Adrian sempat salah menebak bola. Beruntung kaki Adrian berhasil mengagalkan penalti tersebut. Jadilah Liverpool menggondol gelar juara Piala Super Eropa edisi 2019.
Baca juga: Menebak Calon Klub Baru Sturridge
Sumber: berbagai sumber
Foto: berbagai sumber
