Langkah-langkah yang perlu di perhatiakan Lopetegui adalah menggabungkan filosofi yang ia miliki dengan sekuat yang ditinggalkan oleh Zidane, sulit memang menyaingi prestasi yang telah di capai oleh Zidane di musim sebelumnya, banyak keraguan dari kalangan pengkritik sepakbola tentang kepemimpinan Lopetegui di klub sebesar Real Madrid, namun ia yakin dengan dengan filosofi serta dorongan dari management klub, hal yang perlu di perhatikan untuk para fans sebagai berikut:
Permainan kolektif di atas segalanya
Gareth Bale akan diberi jaminan yang selalu ia inginkan, tetapi untuk Real Madrid, mereka akan coba dorong perasaan bahwa permainan kolektif akan diutamakan. “Kami ingin perkuat kata “tim”,” ujar Lopetegui pada konferensi pers pertamanya di Miami. Dengan cara itu, satu konsep dasar telah dipastikan, mereka akan mengincar bola mati, satu faktor saat koordinasi tim penting. Seperti yang dilihat di Piala Dunia, pentingnya bola mati bertumbuh dan mereka butuh waktu. Ini juga jadi masalah yang berulang untuk Real Madrid dalam beberapa tahun terakhir.
Mengambil selangkah maju
Lopetegui katakan ada tantangan menarik untuk gantikan Ronaldo. Sementara catatan golnya luar biasa, ia menyerap banyak permainan di sekitarnya. Sekarang, tanggung jawabnya akan jatuh pada Bale, tetapi ia akan butuh lebih banyak gol dari yang lainnya juga. Lopetegui dan klub mengira Asensio akan menerobos. Ia telah cetak 21 gol dalam dua musim dengan waktu bermain konsisten serta telah cetak gol setiap 227 menit. Dengan kelanjutan dan lebih banyak ruang, ia bisa meningkat musim ini. Vinicius (pemain Brazil yang cetak satu gol setiap 224 menit dengan Flamengo) juga bisa masuk serta Dani Ceballos juga, yang merupakan seorang penyelesai sangat bagus.
Pembukaan untuk Isco
Di bawah Zidane, Isco tak pernah benar-benar temui kakinya, tetapi Loeptegui akan membuat Isco nyaman dari awal. Ia favorit pribadi manajer Basque itu dan ia telah memanggilnya dengan setiap tingkat tim nasional setiap. Isco pun jadi sosok kunci dalam seluruh tingkat tim nasional itu walau menit dan konsistensinya naik-turun di Madrid. Jika Lopetegui ingin tetap gunakan formasi 4-3-3, Casemiro akan jadi jangkar seperti di Porto dan Kroos serta Modric di sampingnya. Akan bergantung pada Isco nanti untuk membantu dua penyerang lainnya.
Lindungi pertahanan: kebobolan lebih sedikit jadi prioritas
Tahun lalu, Real Madrid kebocoran banyak gol di liga. Terbobol 15 lebih banyak dari Barcelona dan 22 lebih banyak dari Atletico, sesuatu yang tak terpikirkan untuk Lopetegui. Ia tak dikenal jadi pelatih defensif, tetapi itu sesuatu yang dipikirkannya dan sesuatu yang butuh solusi. Di Porto dan dengan Spanyol, timnya kebobolan di bawah satu gol per laga. Ia butuh Sergio Ramos di belakang dalam performa penuh dan Raphael Varane, yang masih berlibur setelah juarai Piala Dunia, segera.
Peluang untuk anak-anak
Ceballos, Marcos Llorente dan Borja Mayoral semuanya punya peluang tahun ini dan Lopetegui berencana berikan mereka seluruh kesempatan untuk sukses. Ia ingin desain tim keduanya sendiri, saat Zidane tak bisa menghimpunnya musim lalu dalam beberapa kesemaptan. Lopetegui ingin mereka merasa penting dan klub mendukungnya pada masalah ini. Mereka merasa lebih baik untuk andalkan pemain muda daripada memperbaikinya di bursa transfer.
Sepakbola tekanan tinggi
Jika tim mendapatkannya, itu bisa menjadi salah satu perubahan penting. Ia mulai tunjukkan rencananya melawan Manchester United. Butuh tak hanya perencanaan dalam latihan dan dalam teori, dituntut pengorbanan, terutama dari Karim Benzema dan Bale, sesuatu yang kurang dimiliki pemain Wales itu secara konsisten.
