Valentino Rossi telah mengakui bahwa berpikir untuk mencoba menutup defisit 33 poin dari pemimpin klasemen MotoGP, Marc Marquez, adalah hal yang “tidak cerdas” sampai Yamaha bisa menyelesaikan masalah motor di Austria.
Austria, isports.id – Rossi terpincang-pincang ditempat ketujuh pada hari Minggu lalu di Red Bull Ring, tidak hanya tertinggal dari rekan setimnya Vinales yang ada di posisi keenam namun juga pembalap Tech 3 Yamaha Johann Zarco yang finis di urutan kelima.
Dengan Marquez menyelesaikan balapan ditempat kedua dibelakang Andrea Dovizioso, itu berarti Vinales sekarang berjarak 24 poin dari puncak klasemen, dengan Rossi 9 angka di belakangnya.
Pembalap berkebangsaan Italia itu mengatakan bahwa penting untuk tidak terpaku pada performa Zarco saat semua pembalap Yamaha kalah oleh tim Honda dan Ducati di Austria.
“Tidak terlalu pintar untuk berpikir tentang memenangkan kejuaraan saat Anda di posisi ketujuh,” kata Rossi seperti dikutip Motorsport.com (18/8/2017). “Pertama, Anda harus berusaha bersikap kompetitif.
“Zarco senang karena dia mengalahkan saya dan Maverick, tapi jika saya finis di posisi kelima maka saya tidak bahagia sama sekali.
“Saya melakukan setengah balapan dengan Honda dan Ducati dan separuh lainnya bersama dua pembalao Yamaha lainnya, saya banyak mengalami kesulitan dalam akselerasi dibandingkan dengan yang lain karena masalah ban.
“Lebih dari sekadar memikirkan mengalahkan Zarco, kita harus memikirkan untuk melawan Honda dan Ducati. Karena mereka memiliki motor yang lebih stabil dan menemukan pengaturan yang tepat.”
Dengan memberikan pandangannya tentang situasi tersebut, Vinales mengatakan bahwa dia menentang adanya perubahan lebih lanjut pada sasis motor, meski hanya memiliki satu podium sejak beralih ke kerangka baru di Assen.
Tapi Rossi bersikeras bahwa solusi untuk masalah itu harus datang dalam bentuk materi baru dari basis Iwata Yamaha.
“Kita harus mendapat bantuan dari Jepang,” tambahnya. “Jujur saja, jika kita harus melakukan balapan lain dalam satu jam, saya tidak akan tahu apa yang harus diubah karena kita melakukan segalanya untuk menghindari masalah ini dan kita gagal.
“Jadi saya tidak berpikir solusinya ada di dalam kotak.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.