Isports.id – Polemik FIFA dengan Federasi Sepak Bola Brazil yakni CBF kian memanas. Hal ini tentu saja mengancam kelangsungan seluruh insan sepak bola di sana dalam kompetisi internasional termasuk Copa America 2024.
Adapun awal permasalahan terjadi ketika Pengadilan Rio de Janiero pada (7/12/2023) memutuskan pencopotan Ednaldo Rodrigues. Ia adalah presiden CBF 2022-2026 yang baru saja memenangkan pemilihan tahun lalu.
Namun setelah melakukan penelaah yang cukup mendalam, pihak pengadilan mengendus adanya beberapa poin pelanggaran. Jauh sebelum itu salah satu mantan petinggi CBF melayangkan tuntutan yang kehilangan jabatannya akibat perjanjian pada tahun yang sama.
Perjanjian ini tertandatangani oleh pihak perorangan yang terlibat, CBF, dan kejaksaan mengenai proses pemilihan pengurus baru. Alhasil kekosongan jabatan pun terjadi yang memaksa pihak pengadilan mencari presiden sementara CBF.
Meninjau peliknya kasus tersebut akhirnya Pengadilan menunjuk Jose Perdiz sebagai Presiden Interim CBF. Adapun penunjukkannya ini berdasarkan jabatannya saat ini yakni Ketua Pengadilan Tinggi Olahraga Brasil. Ia pun diberikan tugas untuk menyelenggarakan pemilihan Presiden CBF baru dalam kurun waktu 30 hari sejak hasil putusan pada (7/12/2023).
Baca juga: Babak Baru Polemik European Super League
FIFA Meradang terhadap Federasi Sepak Bola Brazil (CBF)
FIFA secara sigap merespon terhadap akan adanya proses pemilihan presiden Federasi Sepak Bola Brazil yang baru. Hal itu terbukti dengan pengiriman surat ancaman pada (24/12/2023) yang ditujukan kepada Alcino Reis, mantan Sekjen masa kepengurusan Ednaldo.
Isi surat tersebut adalah FIFA hanya mengakui Ednaldo Rodrigues sebagai presiden CBF meski sekarang sudah lengser. Alhasil keputusan yang bertolak belakang membuat pelarangan terselenggaranya pemilihan presiden Federasi yang baru.
Apabila pihak Perdiz menghiraukan perintah FIFA ini, maka otoritas sepak bola dunia akan menyerahkan ke Dewan Etik FIFA. Ancaman terberat yang mungkin saja terjadi adalah pembekuan sepak bola Brazil seperti yang teralami oleh Indonesia pada 2015.
Tentu saja hukuman ini membuat seluruh klub maupun Timnas Brazil tidak boleh mengikuti kompetisi internasional FIFA. Salah satu contohnya adalah Copa Libertadores (klub), Copa America hingga Piala Dunia (timnas).
Tanggapan Jose Perdiz
Jose Perdiz yang menjabat sebagai Presiden interim CBF selanjutnya merespons surat FIFA tersebut. Inti dari surat itu adalah Ia akan tetap menjalankan perintah Pengadilan Rio yakni pemilihan Presiden CBF yang baru.
“Saya melihat ini sebagai tanda positif bahwa entitas tersebut mengikuti proses pemilihan di CBF. Sebagaimana yang teratur oleh hakim Brasil, yang ditegaskan dalam semua kasus, termasuk ketua Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung. Saya harus mengadakan pemilihan dalam jangka waktu yang telah tertentukan dengan transparansi dan keadilan yang disyaratkan,” ujar Perdiz.
“Tahap transisi ini perlu terlaksana secara ketat dengan memperhatikan kerangka hukum dengan independensi dan imparsialitas. Hal tersebut sejalan dengan UU Entitas itu sendiri dan FIFA, dengan tujuan tunggal untuk mematuhi keputusan Pengadilan Brasil,” tambahnya.
Akankah polemik ini akan mereda atau semakin memanas dengan kedua kubu tetap berpegang teguh pada pendiriannya?
Bila terjadi situasi yang kedua tentu saja akan berdampak buruk bagi semua komponen sepak bola Brazil. Hal inilah yang membuat seluruh pecinta sepak bola dunia menyayangkan polemik ini terus terjadi.
Sumber: Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
