iSports.id – Alireza Jahanbakhsh mencetak gol penalti pada menit ke-96 untuk memberi Iran kemenangan dramatis 2-1 atas Jepang pada hari Sabtu. Mereka telah menyiapkan semifinal Piala Asia melawan pemegang Qatar atau Uzbekistan.
Pertandingan di Semifinal Piala Asia ini menutup kebangkitan menakjubkan dari Iran, yang sempat tertinggal saat jeda. Namun, mereka bangkit kembali untuk menyingkirkan tim favorit dan untuk tetap menghidupkan impian mereka untuk meraih gelar Asia pertama sejak 1976.
Hidemasa Morita memberi Jepang, yang ingin mengangkat trofi Piala Asia untuk kelima kalinya, keunggulan di pertengahan babak pertama. Kekalahan ini tentu sangat memalukan, terutama di depan 36.000 penonton di Education City Stadium di Doha.
Baca juga: Brighton 4-1 Crystal Palace: Roy Hodgson Hadapi Tekanan Usai Kekalahan
Mohammad Mohebi membuat Iran menyamakan kedudukan 10 menit setelah jeda dan mereka mendominasi sisa pertandingan. Pada menit tambahan, salah satu penyerang Iran memberanikan diri untuk mengoyak lini pertahanan musuh dan menjebol gawang.
Pelatih Amir Ghalenoei mengatakan para pemainnya tampil “fantastis” di babak kedua melawan Jepang di Piala Asia ini.
“Mereka memberikan segalanya untuk rakyat Iran,” katanya.
“Ini bisa menjadi titik balik bagi sepak bola Iran.”
Jalannya Pertandingan Iran 2 – 1 Jepang di Piala Asia
Ghalenoei, yang timnya berhasil lolos melalui adu penalti atas Suriah di babak 16 besar. Ia menerima kritikan terhadap dirinya dan timnya di negaranya sendiri.
Iran, yang kehilangan pemain depan Porto yang terkena larangan bermain, Mehdi Taremi, mendapat peluang pertama untuk mencetak gol pada menit ke-13. Itu terjadi ketika pemain sayap Feyenoord Jahanbakhsh mengarahkan bola melewati mistar gawang kiper Zion Suzuki.
Jepang tampak bingung pada awalnya dengan pendekatan fisik lawan mereka. Akan tapi mereka mampu memberikan yang terbaik yang mereka punya dan Itakura mengambil kartu kuning karena sinis menghentikan serangan Iran.
Baca juga: Bayern Munchen 3-1 Gladbach: Imbangi Pemuncak Kelasemen, Leverkusen
Pada menit ke-28 tim asuhan Hajime Moriyasu unggul lebih dulu ketika Morita menerobos tantangan lemah dan dengan pertahanan Iran AWOL. Ia merupakan sang gelandang yang sendirian dan hanya Alireza Beiranvand yang perlu ia singkirkan.
Dia tidak memukul bola dengan meyakinkan tetapi kiper mencoba menyelamatkan dengan kakinya, bukan dengan tangannya. Kemudian, bola membentur anggota tubuh yang terulur sebelum masuk ke gawang.
Jepang, yang sempat kalah dari Qatar di final tahun 2019, mampu memimpin sebelum jeda, namun hal tersebut tidak memiliki dampak apa pun.
Pada menit ke-55 Iran menyamakan kedudukan ketika Sardar Azmoun memasukkan Mohebi. Pemain tersebut mampu mengalahkan Suzuki yang terekspos dengan penyelesaian first-time yang cerdas.
Kemenangan Milik Iran Sepenuhnya
Kini semuanya menjadi milik Iran. Sundulan Mohebi melebar ke tiang jauh dan kemudian sundulan Azmoun melewati tiang gawang Suzuki dengan kiper berhasil ditembus. Itu terjadi sebelum terjadi drama menjelang akhir pertandingan.
“Mereka menempatkan kami di bawah banyak tekanan dan kami tidak dapat menahan tekanan mereka,” kata Moriyasu. Timnya telah kalah dengan skor 2-1 oleh Irak di fase grup dan kebobolan delapan gol selama turnamen tersebut.
“Melawan lawan yang kuat kami tidak boleh kebobolan seperti yang kami lakukan hari ini. Kami seharusnya bisa mencetak gol kedua, dan jika kami bisa mencetak gol, pertandingan akan berbeda.”
Qatar akan menghadapi Uzbekistan Sabtu malam, dengan Korea Selatan bermain melawan Yordania di semifinal pertama, pada Selasa.
Sumber: World Football
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
