iSports.id – 5 Maret 2018 seharusnya menjadi hari yang indah untuk sang kapten Fiorentina kala itu, Davide Astori. Namun takdir berkehendak lain. Il Capitano terlebih dulu meninggalkan hingar bingar sepak bola yang membesarkan namanya.
Kronologi akhir il capitano
Pada awalnya Direktur Fiorentina, Andrea Dalla Valle, berencana memberikan kontrak baru bagi pria kelahiran San Giovanni tersebut pada 1 maret 2018. Namun cuaca buruk menyebabkan proses perpanjangan kontrak ini tidak terjadi, dan diundur ke 5 maret 2018.
Astori pun melanjutkan pertandingan bersama La Viola yang akan berhadapan dengan Udinese pada 4 maret 2018. Semua berjalan normal, pria 31 tahun bahkan sempat bermain playstation bersama penjaga gawang Fiorentina, Marco Sportiello, hingga pukul 23:30. Barulah pada pagi hari terlihat gelagat yang mencurigakan.
Kecurigaan pertama adalah, tidak datangnya sang kapten pada sesi sarapan tim. Perlu diketahui ketika La Viola bertanding di luar kota, Astori akan menjadi pemain pertama yang tiba terlebih dahulu di restoran hotel untuk sarapan. Namun sang kapten tidak kunjung muncul. Guna memastikannya, salah seorang staf klub menghampiri kamar Astori.
Namun apa yang didapati di sana adalah hal yang mengguncangkan. Sang kapten ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia. Sontak hal ini menjadi berita yang mengejutkan bagi keluarga, teman, klub, dan seantero sepak bola Italia. Dampak dari ini, pertandingan antara Fiorentina kontra Udinese ditunda. “Dalam situasi ini, semuanya tidak lagi penting. Saya terguncang oleh tragedi buruk ini,” ungkap pelatih Udinese kala itu, Masimo Oddo.
Keterkejutan juga diungkapkan oleh mantan Perdana Menteri Italia, yang juga mantan Wali Kota Firenze, Matteo Renzi. “Kelihatannya mustahil bagi saya. Saya tidak mempercayainya”. Sementara itu di Cagliari, klub yang pernah diperkuat Astori selama enam tahun, sontak shok mendengar berita ini. Mattia Perrin (sahabat Astori) di Cagliari menangis tersedu sedu. Para penonton di Stadion Luigi Feraris (markas Cagliari) berdiri bersama, memberikan penghormatan terakhir bagi sang kapten.
Damiano Tomassi, selaku Ketua Asosiasi Sepak Bola Italia akhirnya mengumumkan penundaan seluruh aktifitas sepak bola Italia, termasuk menyiarkan pertandingan Liga Italia. Dilansir dari AS, Jaksa Kepala Antonio De Nicolo menyatakan kematian Astori disebabkan oleh serangan Jantung.
Dalam wawancara program La Vita in Diretta, De Nicolo menjelaskan bahwa detak jantung Astori melambat dan berhenti saat tidur. “Ini adalah kematian jantung, kemungkinan disebabkan oleh melambatnya detak jantung” tandasnya. Jenazah Astori sendiri akhirnya dikebumikan di Basiliy of Holy Cross, Florence, pada 8 Maret 2018. Sebagai penghargaan kepada sang kapten, nomor punggung 13 akan diabadikan dan kontrak Astori tetap dirampungkan. Manajemen Fiorentina akan memberi gaji astori kepada keluarganya.
baca juga : malaikat firenze
Sosok penuh kebaikan
Davide Astori lahir di San Giovani Bianco – sebuah kota kecil yang terletak 60 km dari Milan. Astori muda menapaki sepak bola dengan bergabung bersama akademi AC Milan sebelum akhirnya direkrut oleh Cagliari pada 2008. Selama enam musim berseragam Cagliari inilah namanya mulai dikenal sebagai defender andal, dan sosok yang begitu baik di luar lapangan.
Hubungan Astori sangat erat dengan beberapa rekan timnya di Cagliari. Saking dekatnya dia dengan klub dan Kota Cagliari, dia membuka kedai es krim Cremoso bersama Lorenzo Ariaudo. Penampilan mumpuni Astori selama membela klub asal Pulau Sardinia itu membuatnya dipanggil untuk memperkuat Timnas Italia. Tercatat ia telah membela timnas sebanyak 14 kali.
Gol pertamanya untuk timnas dicetak kala Italia bersua Uruguay di Piala Konfederasi 2013. Gol ini menjadi bersejarah, karena menjadi gol pertama dari pemain asal klub Sardinia sejak era Gigi Riva. Hal ini kemudian membuat publik Sardinia makin mencintai Astori. Dua tahun berselang Astori pindah ke klub ibukota AS Roma. Kesempatan bermain di Liga Champions serta kemungkinan meraih gelar lebih terbuka lebar bagi Astori. Namun kebersamaannya dengan tim ibukota tidak berlangsung lama. Semusim kemudian ia pindah ke Fiorentina sebagai pemain pinjaman dan pada 2016 menjadi pemain permanen.
Mantan kiper timnas Italia, sekaligus legenda hidup Italia, Gianluigi Buffon turut menyatakan perasaan yang emosional, melalui akun sosial medianya.
“Istrimu dan semua anggota keluargamu kini menderita. Putrimu yang masih kecil berhak tahu bahwa ayahnya pantas disebut sosok sempurna dari semua sisi. Kamu adalah wujud dari dunia era lama yang mengutamakan nilai keeleganan, pendidikan, dan rasa hormat pada sesama”.– Gianluigi Buffon
Untuk mengenang jasa kebaikan dan bentuk penghormatan kepada sang kapten, publik sepak bola Italia melakukan proses mengeheningkan cipta sejenak sebelum pertandingan. Semoga tenang Il Capitano.
baca juga : Paradinha dan Keunikan penalti Jorginho
Sumber : berbagai sumber
Foto : berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.